Mancasan, RT 03 / RW 25, Pandowoharjo, Kec. Sleman, Kab. Sleman, DIY. 55512

Apa itu Sumbu Imaginer dan Garis Imaginer, ini penjelasanya.

Garis Imajiner Yogyakarta adalah sebuah konsep filosofis yang membentang dari Gunung Merapi di utara hingga Pantai Parangkusumo di selatan, melewati Keraton Yogyakarta. Garis ini tidak hanya memiliki makna spiritual, tetapi juga menggambarkan keselarasan dan keseimbangan hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta, sesama manusia, dan alam.

Makna Filosofis Garis Imajiner

  • Keselarasan Hubungan: Garis Imajiner melambangkan keselarasan hubungan manusia dengan Tuhan (Hablum minallah), manusia dengan sesama (Hablum minannas), dan manusia dengan alam (Hablum minalalam).
  • Siklus Hidup Manusia: Garis ini juga menggambarkan siklus hidup manusia, dari awal kelahiran hingga kematian dan kembali kepada Sang Pencipta.

Titik-Titik Penting dalam Garis Imajiner

  • Gunung Merapi: Melambangkan api dan kerajaan mahluk halus, serta simbol berakhirnya hidup manusia dan kembali kepada Sang Pencipta.
  • Tugu Yogyakarta: Dulunya dikenal sebagai Tugu Golong-Gilig, melambangkan hubungan manusia dengan Sang Pencipta dan akhir perjalanan manusia.
  • Keraton Yogyakarta: Melambangkan kehidupan manusia di dunia dan keseimbangan antara manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam.
  • Panggung Krapyak: Melambangkan asal usul manusia dan awal perjalanan hidup.
  • Pantai Parangkusumo: Melambangkan air dan sumber kehidupan, serta simbol awal kehidupan manusia.

Perbedaan Sumbu Filosofi dan Garis Imajiner

  • Sumbu Filosofi: Merupakan garis lurus yang menghubungkan Tugu Golong-Gilig, Keraton Yogyakarta, dan Panggung Krapyak, melambangkan perjalanan hidup manusia.
  • Garis Imajiner: Merupakan garis khayal yang menghubungkan Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta, dan Pantai Parangkusumo, menggambarkan hubungan spiritual dan harmonisasi antara manusia, alam, dan Sang Pencipta ¹.

Pengakuan internasional terhadap Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO pada tahun 2023 semakin menegaskan pentingnya memahami dan melestarikan kekayaan budaya ini.

Sumbu Imajiner Yogyakarta diyakini dibuat berdasarkan konsep filosofis dan spiritual yang dikembangkan oleh Sultan Hamengkubuwono I, pendiri Keraton Yogyakarta. Konsep ini mencerminkan pandangan kosmologi Jawa tentang hubungan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

Sultan Hamengkubuwono I merancang tata letak kota Yogyakarta dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip spiritual dan filosofis yang mendalam. Meskipun Sumbu Imajiner tidak secara langsung "dibuat" oleh satu individu, konsep ini merupakan hasil dari pemahaman mendalam tentang kosmologi dan spiritualitas Jawa yang diimplementasikan dalam struktur kota Yogyakarta.

Sumbu Imajiner menjadi simbol penting dalam budaya Yogyakarta, menggambarkan harmoni dan keseimbangan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya

Dapatkan Layanan Transportasi Terbaik di Jogja!

Klik di sini untuk memesan layanan rental mobil, antar jemput bandara, atau paket wisata yang Anda butuhkan. Jogja Transport siap mengantarkan Anda ke destinasi dengan nyaman dan aman!

Hubungi Kami
Chat Via Whatsapp